RUMAH SAKIT UMM
RS
UMM memiliki bentuk bangunan fisik yang megah dan mewah di atas lahan
sekitar 9 hektar. Selain itu juga ditunjang peralatan yang paling
mutakhir. Pada soft launching ini dari 250 bed yang disiapkan, baru 112 bed saja yang akan dioperasionalkan.
Di
sisi lain, RS UMM juga menyediakan ruang VIP dan VVIP di lantai 5
dengan desain yang berbeda-beda tiap ruangnya. Suasananya dikonsep
dengan landscape tidak berkesan Rumah Sakit, lengkap dengan kafe dan ruang terbuka hijau yang luas.
Meski
demikian, menurut rektor, tarif pelayanan menggunakan standar di Malang
dengan pelayanan setingkat di atasnya. “Misalnya, pelayanan rawat inap
di kelas III setara dengan kelas II dengan ruang yang lebih luas, bed
yang lebih modern,” terangnya. Hal ini dimungkinkan karena konsep tarif
RS UMM menggunakan subsidi silang.
MASJID KH BEDJO DARMOLEKSONO
Rektor
UMM, Dr. Muhadjir Effendy, MAP berharap agar keberadaan masjid ini akan
menjadi fasilitas untuk mendekatkan rumah sakit dengan
masyarakat. Masjid yang sudah lebih dulu selesai dibangun dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Menurut beliau membangun moral
jauh lebih penting sebelum membangun fisik. Itulah hal yang menjadi
landasan utama kenapa pihak rektorat UMM lebih memprioritaskan
pembangunan masjid daripada pembangunan fisik Rumah Sakit.Masjid di
komplek rumah sakit ini merupakan masjid ketiga yang dibangun oleh UMM.
Dua masjid lainnya terletak di kampus II UMM bernama Masjid Ad-Dakwah
dan Masjid AR Fahruddin di kampus III UMM. Masjid AR Fahruddin yang
memiliki bangunan lima lantai merupakan masjid kampus terbesar di Asia
Tenggara.Nama KH M. Bedjo Darmoleksono pelopor Muhammadiyah di Malang
ini diambil untuk memberi spirit dakwah agar masjid tersebut memberi
manfaat bagi masyarakat sekitar, sebagaimana ketokohan Kyai Bedjo pada
masanya.
Terkait dengan perizinan pihak rumah sakit UMM
tidak mau mengambil risiko ditolak warga sekitar. Itulah sebabnya,
sejak membebaskan lahan sekitar sembilan hektar, jauh hari UMM sudah
melakukan pendekatan dengan masyarakat. Respon warga pun sangat positif
mendukung. Semua perijinan dan analisis lingkungan juga sudah dilakukan
sebelum pembangunan dimulai.Dipilihnya arsitektur Tiongkok dengan tiga
lapis atap masjid, menandakan bahwa UMM bersifat terbuka, plural dan
bisa belajar dari mana saja, termasuk ke negeri China. Tiga lapis atap
yang mirip masjid Muhammad Cheng Ho Pasuruan itu, menandakan kekuatan
Iman, Islam dan Ihsan.
Masjid Kyai Bedjo memiliki struktur bangunan
yang khas. Gaya arsitekturnya meniru gaya Tionghoa, yang mengingatkan
kita pada bentuk bangunan masjid Muhammad Cheng Ho di Pasuruan. Filosofi
yang hendak dibangun dari bentuk bangunan itu, diambil dari anjuran
Islam untuk mencari ilmu hingga ke negeri Cina. Dengan demikian,
siapapun yang melihat dan berkunjung di masjid itu diharapkan bisa
terinspirasi hadis nabi ‘tuntutan ilmu sampai ke Cina’.
sumber : http://muhammadiqbal08.blogspot.com, http://firdauss4.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar